aku ingin sedikit nge share tentang diri aku yang sebenernya gk ada spesianya sih, tapi bisa jadi pelajaran dan menginspirasi mungkin,,,, dan pastinya lebih banyak orang yang bisa menginspirasi
A. Data
Diri
Nama saya Dian
Budiarti, saya lahir di sebuah desa yang diberi nama Bantarwaru. Sebuah desa
kecil di pinggir perbatasan antara Majalengka dan Indramayu kampung halaman ibu.
Saya lahir tepat pukul 14.00 WIB tanggal 15 Juli 1995, tahun ini saya akan
menginjak usia 19 tahun. Sekarang saya tinggal di Bandung, tepatnya di Kp.
Talun Ds. Jelegong Rt. 02/11 Kec. Rancaekek Kab. Bandung. Ini adalah kota asal
bapak, dan ibu serta kami sekeluarga ikut bersama bapak tinggal disini.
Saya
anak pertama dari dua bersaudara. Menonton TV adalah salah satu hobi saya. Tapi
akhir-akhir ini saya sedang menyukai membaca buku, mulai dari mengumpulkan
banyak buku yang dapat di download gratis di internet ataupun membeli buku
langsung. Salah satu buku favorit saya adalah trilogi The Lord Of The Rings
karya J.R.R Tolkien serta karya-karya Tolkien lainnya dan La Tahzan karya Aidh al-Qarni. Saya juga
menyukai film The Lord Of The Rings karya Peter Jakson. Saya tidak mempunyai
makanan favorit, tetapi saya tidak suka jengkol, pete, dan durian karena
menurut saya bau nya tidak enak. Saya suka dengan Super Junior meskipun
akhir-akhir ini saya jarang untuk mendengarkan lagu-lagu mereka atau mencari
tahu informasi tentang mereka. Muhammad Al-Fatih menjadi salah satu tokoh yang
saya kagumi.
Juli
tahun 2001 saya masuk sekolah SD di SDN Jelegong III yang jaraknya hanya selama
5 menit perjalanan jalan kaki. Juni tahun 2007 saya menyelesaikan pendidikan di
SD dan pada Juli 2007 saya masuk SMP, aku terdaftar sebagai siswa kelas 7 SMP PGRI
Rancaekek dan menyelesaikan sekolah SMP pada Juni 2010. Saya tidak masuk SMA
tetapi lebih memilih SMK sebagai jalur pendidikan yang saya selesaikan
pertengahan tahun 2013. Saya masuk SMK Guna Dharma Nusantara pada bulan Juni
2010 jurusan farmasi. Setelah menyelesaikan masa SMK saya melanjutkan ke
Perguruan Tinggi dengan jurusan yang sama yaitu farmasi, dan saya diterima
sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Bandung pada pertengahan 2013.
B. Data
Keluarga
Keluarga
saya terdiri dari lima orang anggota, yaitu saya, Bapak, Ibu, seorang adik laki-laki, dan keponakan
laki-laki ibu yang sekarang tinggal bersama kami. Bapak akan berumur 42 tahun
pada tahun ini, beliau adalah seorang anak bungsu dari lima bersaudara, beliau
bernama Amar Saputra. Bapak merupakan asli orang Sunda, dan kami semua ikut
tinggal dengannya. Bapak bekerja sebagai buruh pabrik di salah satu pabrik
milik asing di daerah kami, sudah lebih dari duapuluh tahun pabrik itu jadi
tumpuan bagi hidup keluaga kami. Bagi kami bapak adalah kepala keluarga dan
tulang punggung keluarga yang bertanggung jawab. Gaji bapak tidak pernah lebih
dari 1,7 juta/ bulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kami, terutama
untuk biaya sekolah anak-anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama biaya
sekolah, bapak jarang mengambil libur kerja, terkadang bapak harus bekerja
lembur selama 12 jam dalam seminngu hanya untuk mendapatkan uang lembur. Bapak
selalu siap jika saya memintanya untuk mengantar saya kemanapun termasuk ke
sekolah dan kampus. Selelah apapun bapak, demi saya, agar saya bisa menghemat
uang jajan, jika tidak bekerja atau baru pulang bekerja, bapak akan selalu siap
sedia saya mintai tolong untuk mengantar ke kampus atau kemanapun saya ingin
pergi. Bapak adalah orang yang tegas, beliau juga yang terkadang bisa lebih
mengerti saya dalam beberapa hal dibanding ibu. Meskipun beliau tidak pernah
mengatakan sayang kepada kami semua, tapi saya tahu bahwa beliau sangat
menyayangi kami. Terimakasih Bapak.
Ibu
asli berasal dari Majalengka yang merantau ke Bandung 21 tahun yang lalu. Ibu
berumur 37 tahun, beliau bernama Ningsih. Sama seperti bapak, dulu ibu juga
bekerja sebagai buruh pabrik swasta milik asing di daerah kami, tapi karena
telah merasa lelah, ibu memutuskan untuk berhenti bekerja pada tahun 2007.
Sejak saat itu ibu hanya menjadi ibu rumah tangga yang membuka warung
kecil-kecilan untuk menambah penghasilan dan membantu bapak mencari uang. Ibu
adalah orang yang tegas dan keras, meskipun begitu ibu lebih sering mengalah
pada anak-anaknya. Ibu adalah tempat untuk saya bercerita dan berkeluh kesah,
menjadi penyambung lidah antara saya dan bapak. ketika saya punya masalah dengan
sekolah, atau apapun, saya selalu bercerita pada ibu, yang akan disampaikannya
lagi pada bapak. Kadang ibu sering kesal pada saya dan adik, karena kami lebih
sering bertengkar dari pada akur. Tak jarang ibu ingin bercerita pada saya jika
beliau punya masalah dengan ayah, tapi untuk yang satu itu saya selalu menghindar
dari ibu. Sebenarnya saya tahu ibu butuh teman untuk bercerita, untuk sedikit
menghilangkan beban di hatinya, bukan saya tidak mau melakukan itu untuk ibu
tetapi jika saya mendengarkan ibu bicara maka saya akan merasa bersalah dan
tidak tenang dan membuat saya tidak konsentrasi dalam belajar. Maaf bu, dan
terima kasih telah banyak berkorban dan memberikan kasih sayang tanpa batas
serta perhatian mu untuk kami. Terimakasih.
Saya
mempunyai seorang adik laki-laki, dia bernama M. Akmal Lutfi Saputra. Umurnya
terpaut 7 tahun dengan saya, sekarang dia duduk di kelas 5 SD. Kami sering
memanggilnya dengan panggilan Aa. Dibanding akur dengannya saya lebih sering
bertengkar, mulai dari rebutan remot TV, saling ejek, tidak mengerjakan tugas
rumah dan hal-hal sepele lainnya. Meskipun begitu, saya menyayanginya.
Terkadang saya akan merasa iba melihatnya dimarahi ibu atau bapak karena
kenakalannya, tetapi terkadang saya juga merasa kesal padanya karena dia selalu
mengganggu, dan membuat saya marah.
Selain
bapak, ibu, dan adik laki-laki ada satu lagi anggota keluarga yang sejak 4
tahun lalu tinggal bersama kami. Dia adalah keponakan ibu, namanya Faisal. Dia sekarang
duduk di kelas 3 SD. Isal, begitu kami memanggilnya di tinggal meninggal
ayahnya 5 tahun yang lalu. Sejak saat itu ibunya pergi keluar kota untuk bekerja,
sehingga isal dititipkan pada keluarga kami. Dia sudah seperti adik sendiri
bagi saya, dia juga lebih dekat dengan ibu dari pada dengan ibu kandungnya
sendiri. Di keluarga dia seperti anak bungsu ibu yang paling kecil. Ibu juga tidak
pernah membedakan antara saya, Aa, dan Faisal.
C.
Masa Kecil
C.1.
Kebahagiaan Masa Kecil
Saat kecil saya memiliki
teman seangkatan dengan umur yang tidak begitu jauh, ada Rina, Rani, Anisa dan
Mutia. Mereka adalah teman sepermainan saya sejak kecil, masuk sekolah bersama,
masuk Tk bersama, dan sampai sekarang kami masih berteman baik, meskipun jarang
bertemu karena kesibukan masing-masing. Sejak kecil saya cukup dimanja oleh ke
dua orang tua karena merupakan anak mereka yang pertama dan satu-satunya.
C.2. Kesulitan Masa Kecil
Saat kecil, saya lebih banyak
menghabiskan waktu dalam asuhan nenek, karena ibu dan bapak sibuk bekerja.
Sehingga hanya sedikit waktu saya bersama bapak dan ibu.
Saat masih kecil, bapak sempat tidak
menyayangi saya karena saya terlahir sebagai seorang anak perempuan. Tapi
dikemudiaan hari saat saya mulai masuk sekolah sikap bapak berubah menjadi
sangat menyayangi saya.
Saat kecil saya terkena penyakit pilek
menahun, yang menjadi ejekkan oleh teman-teman bahkan tak jarang guru di
sekolah. Itu membuat saya marah dan kesal pada mereka yang mengejek dan kesal
pada diri saya sendiri. Hal ini membuat saya tidak suka menjadi pusat perhatian
dan sulit bersosialisasi di lingkungan yang baru.
Saya cenderung anak yang tidak begitu
aktif dan sulit bersosialisasi di lingkungan yang baru, tidak suka jadi pusat
perhatian orang karena tidak ingin semakin banyak orang yang melihat saya
dengan pandangan sebelah mata dan mengejek.
D. Masa
Menginjak Sekolah Dasar
D.1.
Suasana Sekolah
Suasana sekolah yang ramai sempat membuat saya patah
semangat, kemudian ibu menguatkan dan mengantar saya di hari pertama sekolah.
Walikelas saya saat pertama masuk sekolah adalah bu Yeni. Saat pertama masuk
sekolah saya memiliki kesulitan untuk bersosialisasi, tetapi Anis banyak
membantu agar saya mempunyai banyak teman.
D.2. Dampak Perubahan Di Sekolah Dasar
Sekolah dasar adalah masa ketika saya memulai untuk
dapat bisa bersosialisasi dengan orang baru dan lingkungan yang baru. Meskipun beberapa
ejekan masih sering saya dengar, tapi saya mulai tidak menghiraukan itu lagi,
ibu sering mengatakan untuk menutup telinga dan menjadi katak yang tuli untuk
mencapai tujuan dan menara yang tinggi, tidak mendengarkan kata-kata orang lain
yang akan menjatuhkan, agar saya tidak lagi mendengarkan kata-kata ejekan dari
orang-orang yang mengejek saya. Tetapi untunglah suasana sekolah di tunjang
dengan teman- teman yang dapat mengerti kondis saya membuat saya senang saat
SD.
D.3. Prestasi Di Sekolah Dasar
Saya bukan seorang anak yang pintar, yang
mendapatkan prestasi yang spesial, tetapi selama di sekolah dasar saya selalu
masuk ke urutan 10 besar. Sampai di kelas 5 dan 6 prestasi terbaik saya
dapatkan di sekolah dasar adalah peringkat 4 di kelas.
D.4. Kenangan Terindah Di Sekolah Dasar
Kenangan terindah di sekolah adalah ketika
bulan-bulan terakhir di sekolah dasar. Meskipun sibuk mempersiapkan UN tapi
saya dan teman-teman menghadapinya dengan senang hati, mulai dari adanya
pemantapan dari kakak-kakak mahasiswa unpad yang membantu kami belajar sampai
ikut try out ke salah satu sekolah
menengah pertama dengan pulang jalan kaki karena kehabisan ongkos. Ketika
saat-saat istirahat sekolah bermain petak umpet, lari-lari dll.
E. Masa
Menginjak Sekola Menengah Pertama
E.1. Suasana Sekolah
Sekolah menengah pertama saya adalah SMP PGRI
Rancaekek. Saya masuk tahun 2007 dan menyelesaikannya dalam tiga tahun pada
2010. Sekolah itu sangat disiplin dalam
segala hal, mulai penggunaan bahasa inggris setiap hari senin, baca Al-quran
atau kitab suci masing-masing sesuai dengan agamanya, jadwal sholat berjamaah
bagi yang muslim, keputrian setiap hari jumat serta menyapa guru menggunakan
bahasa inggris. Jika tidak dilakukan kami akan mendapat sp, tetapi semua itu
tidak membuat saya fasih berbahasa inggris, kemampuan berbahasa inggris saya
tetap stak disitu-situ saja, mungkin karena ketika SMP saya lebih banyak
mencuri-curi waktu untuk tidak berbahasa inggris.
E.2.
Dampak Perubahan yang Dirasakan di SMP
Perubahan selama saya di SMP cukup
banyak, terutama dalam hal kedisiplinan. Setidaknya saya selalu melakukan piket
pagi dan siang saat pulang sekolah, tidak telat masuk sekolah, selalu membawa
Al-quran jika tidak membawanya selalu meminta ijin guru piket. Menjadi lebih
percaya diri untuk dapat bersosialisasi dan untuk mengembangkan diri. Saya juga
ikut dalam ekstrakulikuler PMR, english club, dan bulutangkis.
E.3.
Prestasi Di SMP
Prestasi di SMP tidak jauh berbeda dengan
prestasi saya saat di SD, tidak banyak perubahan. Prestasi yang terbaik adalah
saya mendapat peringkat 4 di kelas. Saya masuk dalam kelas unggulan di kelas
delapan, dan menjadi murid yang paling sering ke perpustakaan untuk membaca
sehingga diberi penghargaan oleh pihak sekolah untuk menjadi murid yang dapat
di contoh. Di kelas sembilan, kelompok drama saya mendapat kepercayaan untuk
mengisi acara perpisahan karena dianggap
memerankan drama terbaik satu angkatan.
E.4.
Kenangan Terindah Saat Di SMP
Masa-masa yang indah di smp adalah ketika
kami satu angkatan pergi ke Dufan, ketika mendapat kabar lulus dari pak pos
yang mengantarkan surat kelulusan ke rumah. Ketika sekolah mengadakan doa
bersama sebelum pelaksaan UN, dimana kami semua saling bermaaf-maafan dan
tenggelam dalam tangis haru karena akan segera berpisah dengan guru-guru dan
tema-teman yang sudah bersama selama tiga tahun. Saat-saat pulang sekolah
berjalan kaki bersama Anis teman sekolah sekaligus teman bermain sejak kecil,
serta Ita, adik kelas yang selalu pulang bersama kami berdua. Berjalan
menyusuri jalan Bandung-Garut sembari mengobrol, bercanda dan tertawa, yang
ketika saya tertawa maka mereka berdua akan langsung lari meninggalkan saya
karena mereka selalu bilang jika saya tertawa mata saya selalu tertutup. Ketika
saya membuka mata mereka sudah jauh meninggalkan saya di belakang.
E.5.
Kenangan Terpahit Di SMP
Kenangan terpahit saya selama di SMP,
adalah ketika di kelas delapan. Ketika saya masuk kelas unggulan, di kelas
delapan. Pada awalnya saya merasa senang, tetapi kemudian saya tidak suka ada
dikelas itu, karena sikap walikelas yang membeda-bedakan kami murid yang biasa
saja dengan murid-murid yang lebih pintar di kelas. Kami murid yang biasa saja
jarang di tanggapi oleh walikelas, walikelas hanya akrab dengan murid-murid
yang lebih pintar. Saat akan tour ke TMII, saya tidak dapat nomor duduk di bis,
itu membuat saya bingung dan cemas, walikelas juga tidak melakukan apa-apa
meskipun pada hari H keberangkatan, saya tetap dapat berangkat setelah saya
minta kejelasan pada walikelas dengan bantuan bapak, karena sehari sebelumnya
saya trus menangis seharian, sehingga bapak mau untuk membicarakannya dengan
wali kelas.
F. Masa Menginjak
Sekolah Menengah Sekolah Atas
F.1.
Suasana Sekolah
Saat dinyatakan lulus sekolah menengah
pertama, saya memilih untuk masuk smk jurusan farmasi. Akhirnya saya masuk ke
SMK Guna Dharma Nusantara. Jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh dan tidak
adanya angkot yang menuju ke sekolah mengharuskan saya naik bis ke sekolah.
Sebuah bukit menjulang di depan sekolah, membuat udara sekolah dingin ketika
pagi. Dan pemandangan gunung yang masih berkabut membuatnya tampak indah dengan
kilasan cahaya matahari mengintip di baliknya. Suasana sekolah ditunjang dengan
kondisi yang bersih karena kami tidak diperbolehkan untuk memakai sepatu di
lingkungan sekolah, setiap gedung sekolah di hubungkan menggunakan lantai keramik
yang selalu bersih. Peraturan di sekolah ini, tidak seketat peraturan ketika
saya ada di sekolah menengah pertama. Tetapi kondisinya selalu kondusif.
F.2.
Dampak Perubahan Yang Di Rasakan Di SMK
Ketika saya di SMK saya bisa jauh
bersosialisasi dengan banyak orang, meskipun belum bisa begitu dengan mudah
bersosialisasi. Setiap di awal saya selalu kesulitan akrab dengan orang meski
kemudian dapat bersosialisasi. Saya mulai memiliki rasa ambisius dan selalu
ingin menjadi yang terbaik. Saya mulai merajut mimpi untuk saya bisa wujudkan,
bersama seorang teman baik selama di SMK. Kami selalu bersama, namanya Anggi,
dialah teman baik sekaligus rival saya dalam belajar, kami sama-sama menjadikan
satu sama lain sebagai tolak ukur dalam belajar. Diluar itu Anggi adalah teman
yang baik, kami selalu pulang bersama dia sahabat yang baik.
F.3.
Prestasi Saat Di SMK
Prestasi saya di smk mulai sedikit
membaik, prestasi saya yang terbaik mendapat peringkat dua di kelas. Di kelas dua belas (tiga) saya bersama Anggi
dan Maghfira memenangkan lomba cerdas cermat antar kelas dan antar jurusan.
Kami bertiga senang, karena kami tidak pernah berfikir akan sampai memenangkn
lomba itu, kami hanya melakukan yang terbaik yang kami bisa, meskipun
sebelumnya kami tidak belajar dulu, karena dari awal niat kami adalah hanya
ikut serta saja atas perintah walikelas. saya lulus tes uji penerimaan karyawan
yang di adakan oleh salah satu perusahaan besar dari Jakarta yang bekerja sama
dengan sekolah, meskipun pada akhirnya saya tidak mengambil pekerjaan itu
karena saya memilih untuk melanjutkan keperguruan tinggi. Tetapi itu tetap
menjadi salah satu pencapaian yang baik dalam hidup saya, karena dari sekitar
120 orang yang mengikuti tes, hanya 40 orang yang lolos dan saya salah satunya.
F.4.
Kenangan Terindah Saat Di SMK
Semua
kejadiaan ketika masa SMK baik yang sedih dan senang, merupakan kenangan
terindah selama saya mengenyam pendidikan. Banyak kenangan indah yang tidak
terlupakan selama di SMK. Mulai dari pertemuan pertama saya dengan Anggi, di
depan sekolah saat masih MOPD, yang tidak pernah saya sangka bahwa dikemudian
hari Anggi adalah teman terbaik saya di SMK. Saat pertama praktikum resep di
kelas sepuluh (satu), saking senangnya saya dan beberapa teman lainnya
mengambil foto bersama untuk kenang-kenangan. Setiap hari ketika pulang
sekolah, saya dan Anggi harus panas-panasan menunngu bis di depan sekolah yang
tidak kunjung datang, ketika bis datang kita berdua dan beberapa kawan lain yang
sama-sama menunggu bis juga harus berlari mengejar bis. Ketika tidak ada guru
yang masuk kelas, maka kami akan menonton film bersama di dalam kelas,
menggunakan leptop milik Anggun yang selalu membawa leptop ke sekolah. Mulai
dari film dalam negeri samai film luar negeri kami tonton ramai ramai dalam
kelas, mulai film yang lama sampai film baru kami tonton pula.
Kelas
tiga merupakan saat-saat penting bagi kami, terutama tentang kesiapan kami
mengikuti UPK. Sehari sebelum UPK, salah satu teman mengajak saya dan beberapa
teman lainnya untuk belajar bersama di rumahnya, rumahnya tepat berada di depan
rel kereta api antar profinsi dengan sawah di sisi kanan rumah, jalan By Pass
yang ada di sebelah timur berada menggantung di atas rel kerea api membentuk
sebuah terowongan untuk jalan lewat kereta api, dan gunung yang menjulang gagah
jauh di sebelah timur rumah tampak terlihat besar dan tangguh meskipun jaraknya
kiloan meter dari rumah teman saya tersebut. Setelah belajar bersama, sebelum
pulang kami semua memutuskan untuk berfoto bersama di tengah rel kereta api
dengan latar belakang gunung yang ada di sebelah timur, beruntung pada saat itu
tidak ada kereta yang lewat . Kami tegang pada saat UPK, belajar sampai larut
malam dan hanya tidur dua jam untuk belajar sebagai persiapan menghadapi UPK
telah kami laksanakan, berdoa, latihan soal
dan usaha semaksimal mungkin telah kami lakukan, sekarang hanya tinggal
Allah yang menentukan untuk kami lulus atau tidak. Alhamdulillah kami lulus UPK
dan tangis haru membasahi pipi kami semua, serasa telah terbayar lunas semua
perjuangan kami selama ini, hanya tinggal satu perjuangan lagi yang akan kami
hadapi yaitu UN.
Kami
semua dinyatakan lulus UN, senang rasanya bisa menyelesaikan pendidikin sekolah
menengah. Hari wisuda pun tiba, sehari sebelunya salah satu guru saya
mengatakan sebuah kalimat perpisahan untuk kami, yang masih saya kenang sebagai
kenangan yang indah dengan beliau. Beliau mengatakan :
“hanya tinggal dalam
hitungan jam kita akan berpisah anak-anakku. Tangis, tawa dan canda telah kita
lalui bersama tiga tahun terakhir ini. Sekarang tiba saat nya bapak melepas
kalian untuk pergi, masih terkenang saat-saat pertama kalian menginjakan kaki
di sekolah ini, dengan wajah polos yang di temani oleh orang tua masing-masing.
Sekarang kalian akan meninggalkan sekolah ini, menuju kehidupan yang sebenarnya
di dunia sana, selamat jalan anak-anakku kejarlah bintang dilangit, tapi jangan
lupakan bumi yang di pijak. Semoga suatu hari nanti kita akan bertemu dalam
keadaan yang jauh lebih baik dan membahagiakan lagi”
Hari
puncak untuk murid-murid farmasi sekolah saya pun tiba. Angkat sumpah Tenaga
Teknis Kefarmasian SMK Guna Dharma Nusantara, di hotel Horison. Senang,
terharu, bangga, dan sedih karena akan berpisah dengan teman-teman yang telah
seperti keluarga sendiri selama tiga tahun terakhir. Meski hari pengangkatan
sumpah itu tidak dihadiri oleh bapak dan ibu, karena ibu dan bapak pergi keluar
kota, serta kaki saya yang bengkak karena sehari sebelumnya saya terjatuh dan
selama angkat sumpah saya harus menahan rasa sakit, tetapi semua itu tidak
mengurangi kebahagiaan saya. Sampai ibu Sri guru bahasa inggris kami, yang
biasanya bersikap tegas dan galak, pada saat itu berubah, beliau menangis
melihat kami. Ketika saya bersalaman dengannya beliau berkata “sukses ya Dian”
sembari menghapus linangan air mata yang membasahi pipinya.
G. Kegiatan
yang di Lakukan Selain Pendidikan Formal Dan Apa Dampak Perubahan Pada Tahap
Kemandirian Dan Kedewasaan.
Sebenarnya saya tidak
banyak melakukan kegiatan selain pendidikin formal, tetapi ada beberapa
kegiatan yang saya lakukan semenjak saya kecil, SD, saat di SMP, dan yang saya
lakukan sekarang.
Sejak kecil, saya ikut
mengaji di sebuah mesjid kecil dekat rumah nenek. Perubahan yang paling
mendasar adalah, saya menjadi bisa lebih mengenal diri saya sendiri serta bisa menentukan
mana yang salah dan benar. Selain mengaji saya juga masuk kedalam sebuah grup
hajir marawis milik masjid yang dibuat oleh beberapa teman dan guru mengaji dan
kemudian di berinama Nurul Furqan(NF). Dampak dari keikutsertaan saya dalam
Nurul Furqan adalah saya dapat mengembangkan diri, dan melatih saya untuk bisa
berani tampil di depan umum. Karena sempat beberapa kali tampil di depan umum
NF bisa sedikit membantu saya dalam meningkatkan kepercaya dirian, meskipun
pada akhirnya NF harus bubar setelah dua tahun, karena kesibukan para anggota
dan pengurusnya.
Mengikuti PMR selama di
SMP, cukup membuat saya berani untuk bisa tampil di depan banyak orang dan
membuat saya menjadi lebih mandiri, meskipun pada akhirnya saya memutuskan
mundur dari PMR yang baru saya jalani selama satu tahun.
H. Prestasi
yang Pernah Di Raih Selama Ini
Selama ini saya tidak
memiliki prestasi yang spesial, bahkan mungkin saya tidak memiliki prestasi.
Saya hanya pernah menang sekali dalam cerdas cermat yang di adakan di tempat
mengaji dan cerdas cermat yang di adakan antar kelas sewaktu di SMK.
Alhamdulilah saya masuk kedalam 10 besar sejak SD, SMP (kecuali SMP kelas
delapan), dan SMK. Di terima di sebuah perusahaan suasta milik asing di jakarta
lewat ujian saringan di sekolah.
Masuk kedalam 10 besar
juara festifal samrahan hajir marawis bersama NF pada 2007. Hanya itu prestasi
yang saya pernah dapatkan, bahkan bisa dibilang mungkin itu bukan suatu
prestasi.
I. Karakter
Positif Dan Usaha Untuk Meningkatkannya
Karakter positif saya
adalah mau belajar, pekerja keras, igin mengetahui sesuatu yang baru, pantang
menyerah, dan ambisius. Untuk meningkatkannya saya berteman dengan orang-orang
yang dapat memotivasi dalam hal yang baik. Belajar dari kesalahan masalalu dan
menjadikannya sebagai pembelajaran.
Selalu muhasabah diri untuk terus bisa mengkoreksi diri untuk bisa
mengetahui kesalahan dan kekurangan diri untuk di perbaiki di kemudian hari.
Menilai seberapa produktif diri saya dalam satuhari dan kemudian
meningkatkannya kembali di hari esok.
J. Karakter
Negatif Dan Usaha untuk Mengurangi Karakter Negatif
Karakter negatif saya
adalah masih sering berfikiran buruk pada orang lain, kuarang bersabar dalam
menghadapi suatu permasalahan, sering marah, minder, sulit percaya kepada orang
lain dan kadang masih membanggakan diri sendiri. Usaha untuk mengurangi
karakter negatif adalah dengan cara, mulai berfikir positif terhadap orang lain
dengan begitu saya akan bisa lebih mudah percaya kepada orang lain. Lebih
berfikir dewasa dan tidak mengambil keputusan dalam suasana hati yang sedang
marah, kacau serta penuh dengan emosi, tetapi mengambil keputusan pada saat
hati sudah jauh lebih tenang agar memproleh keputusan yang benar. Lebih banyak
menundukan kepala untuk bermuhasabah diri agar dapat terus mengkoresi diri
sendiri dan dapat menghargai orang lain. Terus belajar untuk memantaskan diri
agar saya dapat merubah rasa minder itu menjadi suatu motivasi untuk menjadi
lebih baik.
K. Alasan
Memilih Program Studi Farmasi
Pada awalnya saya ingin
menjadi seorang dokter, tetapi karena alasan biaya bapak tidak mampu membiayai
saya untuk masuk ke kedokteran. Tetapi setelah masuk farmasi saya mulai
menyadari bahwa sebenarnya saya mulai menyukai farmasi. Saya mulai memiliki
alasan untuk terus berada dalam jalur kefarmasian.
Indonesia adalah negeri
yang kaya dengan kekayaan alamnya, sayang jika tidak dimanfaat oleh
masyarakatnya sendiri. Indonesia adalah sebuah surga dunia baik untuk keindahan
alam, sumber daya alam, sumber daya manusia, termasuk juga rumah bagi ratusan
bahkan ribuan spesies flora dan fauna. Masih banyak tumbuhan asli indonesia
yang belum terdeteksi khasiatnya, maka saya ingin menghasilkan sebuah obat baru
yang berasal dari tumbuhan asli indonesia yang dapat bermanfaat bagi seluruh
orang di dunia. Ketika di kemudian hari orang-orang menggunakan obat itu, maka
mereka akan mengatakan bahwa obat itu berasal dari tanaman asli indonesia.
Saya ingin membantu
banyak orang yang kesulitan dalam hal memperoleh obat dan pengobatan yang
layak. Saya ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal kesehatan
dan penggunaan obat yang benar agar di kemudian hari tidak lagi ada
penyalahgunaan obat. Saya fikir dapat berbagi dengan sesama dengan ilmu yang
saya miliki akan sangat menyenangkan. Untuk mencapai semua itu saya harus
menjadi seorang farmasis yang hebat. Dengan farmasi inilah saya mulai untuk
mencapai puncak menara tertinggi dalam hidup saya nantinya, menara dimana
terganung semua mimpi-mimpi dan cta-cita saya.
L. Terkait
Ilmu Farmasi
Farmasi merupakan
sebuah ilmu yang mempelajari semua hal tentang obat, mulai dari pembuatan,
penyerahannya kepada pasien, penggunaan obat, proses kerja obat dalam tubuh
hingga efek yang di timbulkan oleh obat tersebut. Ilmu farmasi bukan hanya
sebuah ilmu terapan dari sains, tetapi bagi saya ilmu farmasi merupakan sebuah
ilmu yang di dalamnya terdapat sebuah nilai kepedulian sosial kepada sesama
manusia, dimana ilmu yang kita dapat tidak hanya untuk mendapat keuntungan
material semata tetapi juga untuk di gunakan sebagai alat pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Dalam farmasi kita di
ajarkan untuk dapat peduli kepada sesama. Farmasis juga tidak kalah dengan dokter.
Seorang farmasis menyelamatkan orang tanpa harus menggunakan pisau, gunting dan
jarum. Seorang farmasis menyelamatkan seseorang dengan ilmu yang ia miliki dan
hatinya.